Bismillah.
Alhamdulillah.
Assalamu'alaikum,
Menghasut Rakyat
Secara umum, dalam manhaj Ahlus Sunnah wal Jamaah (Salaf), menghasut rakyat agar membenci pemerintah Muslim, menimbulkan kebencian dan kebencian terhadap pemerintah yang sah, dianggap sebagai perbuatan yang menyimpang dan berbahaya terhadap kestabilan umat Islam. Perbuatan ini boleh membawa kepada kekacauan (fitnah), pemberontakan dan pertumpahan darah, yang semua itu dilarang oleh syariat.
Dalil-dalil dari al-Qur’an dan as-Sunnah:
1. Surah An-Nisa’ ayat 59:
"Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul dan ulil amri (pemerintah) di antara kamu."
[An-Nisa’ 4:59]
Penjelasan:
Allah mewajibkan ketaatan kepada pemerintah dalam perkara yang ma’ruf. Jika mereka melakukan kezaliman, kita tidak disuruh menjatuhkan mereka dengan kebencian atau hasutan, tetapi bersabar dan menasihati dengan hikmah.
2. Hadis Sahih – Riwayat Muslim:
"Akan ada selepas kamu pemimpin-pemimpin yang kamu mengenal (kebaikan mereka) dan kamu mengingkari (keburukan mereka)."
Para sahabat bertanya:
"Apa yang kamu perintahkan kepada kami wahai Rasulullah?"
Baginda menjawab:
"Tunaikan hak mereka (pemimpin) dan mintalah kepada Allah hak kamu."
[HR Muslim, no. 1843]
Penjelasan:
Rasulullah tidak mengajarkan untuk memberontak atau menghasut rakyat. Bahkan jika pemimpin zalim, kita diperintahkan menunaikan kewajiban kepada mereka dan berdoa kepada Allah untuk kebaikan diri dan umat.
3. Hadis dari Hudzaifah radhiallahu ‘anhu:
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Akan datang kepada kamu para pemimpin yang hatinya hati syaitan dalam jasad manusia."
Hudzaifah bertanya:
"Apa yang aku harus lakukan wahai Rasulullah jika aku sempat hidup di zaman itu?"
Baginda menjawab:
"Dengar dan taat kepada pemimpin, walaupun punggungmu dipukul dan hartamu diambil, tetaplah dengar dan taat."
[HR Muslim, no. 1847]
Penjelasan:
Ini menunjukkan pentingnya kestabilan, dan bahaya besar yang timbul daripada pemberontakan dan hasutan kepada pemimpin Muslim.
4. Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata:
"Barangsiapa yang keluar melawan pemerintah Muslim, dia telah menyelisihi sunnah dan jalan para sahabat, walaupun pemimpin itu zalim."
Menghasut rakyat = Jalan Khawarij
Golongan Khawarij, yang dicela Nabi ﷺ, memulai kerosakan dengan menghasut rakyat, mencela pemerintah, dan mengkafirkan mereka. Nabi menyebut mereka:
"Mereka membaca al-Qur’an tapi tidak melepasi kerongkongan mereka... mereka keluar dari agama sebagaimana anak panah menembus sasaran."
[HR Bukhari & Muslim]
Kesimpulan:
Menghasut rakyat membenci pemerintah Muslim, mengajak kepada pemberontakan, atau melaga-lagakan rakyat dengan pemerintah, adalah perbuatan yang menyimpang dari manhaj Ahlus Sunnah dan boleh menyeret pelakunya ke dalam kesesatan.
Namun, ini tidak menafikan kewajiban menasihati pemerintah, tetapi dengan cara tertutup, hikmah dan penuh adab, bukan dengan menghina atau membakar kemarahan rakyat secara terbuka.
Semoga bermenafaat dan sila sampaikan kepada orang lain.
Padang Jawa.
25/7/2025
Ulasan
Catat Ulasan