Bismillah ,
Assalamualaikum,
Al-ashfahani berkata ,
" pengaruh teman itu tidak hanya ketika berinteraksi dengannya, bahkan cukup dengan pandangan."
Maksudnya seseorang boleh saja terpengaruh dengan orang lain hanya dengan melihatnya. Jika seseorang biasa memandang orang-orang pemalas ia pun akan ikut jadi pemalas
Tapi jika ia menjaga matanya , maka hatinya tidak akan terpengaruh dengan orang lain. Oleh itu jika kamu perhatikan 'ibadah jaga pandangan' yang diamalkan oleh para salaf dulu, kamu akan memahami pentingnya masalah ini.
Sering-sering melihat hal yang tidak bermenafaat akan menyebab rosaknya hati. Seperti menonton orang-orang yang tidak tahu malu, buruk perangainya dan orang-orang yang bersifat bodoh. Tontonan tersebut akan melekat di hati.
Inilah musibah yang sedang menimpa manusia sekarang , tidak terkecuali para penuntut ilmu agama. Musibah yang tersebar di media-media sosial sekarang ini.
Banyak tersebar di media sosial konten orang yang kurang rasa malunya. Orang yang perangainya buruk dan yang bodoh sifatnya.
Jika seseorang melihat konten tersebut dari waktu ke waktu maka penyakit itu akan masuk ke dalam jiwanya. Sampai ia menganggap apa yang ditonton itu adalah hal yang biasa. Lalu akhirnya boleh jadi ia akan melakukan hal yang sama.
Tapi orang yang menjaga matanya bererti ia menjaga hatinya. Matanya tidak akan menjadi pintu masuk keburukan ke dalam hatinya. Dan sesiapa yang membuka pintu ini maka keburukan tadi akan perlahan- lahan masuk menguasai hatinya.
Oleh itu sekarang ada istilah 'membuat terkenal orang yang bodoh'. Mereka menjadi terkenal kerana ' orang -orang pintar' membiarkan matanya menonton mereka. Mereka mem'follow' orang yang kurang akal sehingga mereka pun menjadi terkenal. Setiap orang yang 'follow' nya adalah orang yang kurang akal.
Sedangkan orang yang ingin menjaga dirinya ia tidak akan mem 'follow' dan memperbanyak orang-orang yang kurang akal tadi. Ia akan menjaga dirinya, hatinya, akalnya , anaknya dan isterinya agar jangan sampai mengikuti mereka. Agar perilaku orang-orang yang kurang akal yang diikuti oleh orangramai itu tidak menular. Menular kepada dirinya sendiri atau kepada keluarganya.
Tapi jika ia menjaga dan mengawasi keluarganya, ia jelaskan bahawa orang-orang itu melakukan perkara yang tidak sepatutnya. Walau pun konten tersebut membuat orang tertawa tetap tidak perlu mem "follow' nya. Agar jangan sampai keburukan yang dilihat oleh matanya masuk kedalam hatinya dan merosakkannya.
Dipetik dari ucapan;
Syeikh Shalih bin Abdillah
Padang Jawa,
10/5/23
Ulasan
Catat Ulasan