Bismillah
Salam.
Hidup ini umpama satu ujian. Kita duduk di dalamnya, dan diberi kertas ujian. Apakah kertas-kertas ujian itu?
Ada 4 kertas.....
1. Kertas umur
2. Kertas ilmu
3. Kertas harta
4. Kertas tubuh badan
Dari hadis;
Nabi s.a.w bersabda:
“Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya” (HR. Tirmidzi)
Esok dihari kiamat tidak akan bergeser telapak kaki seorang hamba sebelum ia dimintakan tanggung jawab terlebih dahulu tentang 4 persoalan:
Pertama,
Umur yg diberikan kepadanya akan diminta tanggungjawab kelak dimana ia gunakan?
Sejak kita akil baligh sampai ajal datang merenggut nyawa , dimana umur itu dihabiskan? Kita sering main-main padahal waktu berjalan terus. Kita sering lalai dan lupa padahal malaikat maut tidak pernah lalai dan lupa.
Nabi Yaakob a.s ketika akan sampai ajalnya bertanya kalau ia akan mati kenapa tak diberitahu terlebih dahulu?.
Kata malaikat maut ;
> sudah diberitahu .
Bagaimana cara diberitahu?
>Perubahan yang terjadi pada fizik kita adalah pemberitahuan.Uban yg bertabur, mata yg mulai lamur, pendengaran yang mulai kabur, itu semua pemberitahuan kita supaya mawas diri.
Kita diminta pertanggungjawaban dimana umur kita dihabiskan. Waktu hidup itu singkat nian namun waktu yg singkat terasa ada menafaatnya jika kita boleh menafaatkannya dengan sebaik-baiknya. Apalah umur yang panjang kalau hanya untuk menimbun dosa dan kesalahan. Lebih baik umur yang panjang untuk menerokai kebaikan.
Inilah makna ucapan nabi iaitu , 'Yang terbaik diantara kamu ialah yang panjang umurnya dan banyak kebaikannya. '
Umur ini yang sering kita berleha-leha (santai) menghabiskannya untuk sesuatu yang tak punya nilai kelak akan diminta tanggungjawaban.
Yang kedua,
Ilmu yang dimilikinya, adakah ia sampaikan kepada orang lain, kemana ilmu itu diamalkan? Untuk mencerdaskan orang atau untuk membodohkan orang yang memang sudah bodoh? Untuk membimbing umat atau menyesatkan orang lain? Agar hamba menjadi hamba Allah atau hamba manusia? Atau untuk mencari habuan dunia sahaja? Orang yang diberikan Ilmu akan dipertanggung jawabkan.
Yang ketiga,
Kita akan dimintakan tanggungjawab tentang harta kita. Dari mana harta itu didapati dan kemana harta itu dibelanjakan. Perhatikan yang ini, tentang ilmu; pertanyaan cuma satu, ilmumu kau amalkan untuk apa? Tentang umur ; pertanyaan akhirat pun satu, umurmu kau habiskan di mana? Tentang masa muda ; pertanyaan akhirat juga satu, masa mudamu kau gunakan buat apa?
Tapi khusus tentang harta pengadilan akhirat bertanya dua, hartamu kau dapat dari mana dan kau belanjakan kemana? Kadang di dapat dari cara yang benar tapi dibelanjakan untuk yang tidak benar. Atau boleh jadi juga di dapat dari cara yang salah dibelanjakan kepada jalan yang benar. Kedua-duanya tidak betul.
Yang benar ialah mencari harta dengan cara halal dan membelanjakannya kepada perkara yang halal pula.
Yang keempat ,
masa muda , dimana dihabiskan umur muda itu? Huha-huha? Atau untuk sesuatu yang bermenafaat?
Dahulu ada seorang selebriti , kalau zaman kita ini , namanya Malik bin Dinar. Namanya saja Raja bin Wang. Suatu malam dia membuat pesta dirumah mewahnya. Datang seorang pengemis bertanya kepada penjaga pintu;
Siapa yang punya rumah ini?
>Malik b Dinar.
Orang kaya?
> Ya Orang kaya.
Selebriti?
> Ya Selebriti.
Dia hamba atau orang merdeka?
>Orang merdeka, kalau hamba mana ada pesta sehebat ini.
Orang tua itu tersenyum dan berkata,
"sampaikan kepada tuanmu Malik b Dinar bahawa dia memang orang merdeka. Kalau dia hamba bukan seperti ini pekerjaannya. Dia orang merdeka, dilarang tidak terlarang, dicegah pun tidak tercegah. Merdeka dia memperturutkan hawa nafsunya. Kalau dia hamba , hamba Allah bukan begini pekerjaannya. Menghabiskan waktu untuk pesta huha-huha sesuatu yang tidak ada gunanya."
Bila disampaikan kepada Malik b Dinar , dia tecenung mendengar orang tua yang misterius itu. Malam nya dia bermimpi kiamat datang , dia akan dimasukkan kedalam neraka. Kerana itulah dia lalu bertaubat dan kemudian menjadi ahli sufi yang terkenal.
Masa muda akan diminta tanggungjawab . Kerana masa muda lah tubuh kita yang kuat dan bertenaga. Kemana kita halakan tenaga itu? Mengejar nama, harta, populariti?
Atau dihabiskan dengan amal soleh, membimbing umat dan keluarga? Ramai orang masa ia kuat digunakan untuk dunia dan nafsu, bila sudah lemah tak berdaya baru diberi tenaganya kepada Allah...
Kertas ujian di dunia sudah ditangan. Kitalah yang perlu menjawabnya. Lulus atau gagal bergantung pada perbuatan kita yang selari dengan al quran atau tidak.
Di akhirat nanti ada majlis lulus atau gagalnya kita....
Padang Jawa,
31/5/23
Ulasan
Catat Ulasan